Jawa Tengah, salah satu provinsi di Indonesia , merupakan pusat industri pengrajin kayu, yang produknya sangat dikenal di negara ini.
PT Bogowonto Primalaras yang berlokasi di ibukota Jawa Tengah, Semarang, didirikan pada tahun 2000 sebagai salah satu pabrik produsen pengrajin komponen kayu. Langkah demi langkah, dengan berinvestasi pada peralatan dan solusi yang inovatif, perusahaan ini telah berkembang menjadi produsen utama pintu kayu rekayasa berkualitas tinggi yang produknya telah dikirim ke negara di Eropa, Amerika Serikat, Australia, dan pasar lokal Indonesia.
Saat ini, Bogowonto Primalaras berfokus pada pintu eksterior dan interior kayu solid serta semi-solid dan pintu tahan api, dengan kapasitas produksi bulanan sekitar 25.000 lebih pintu.
“Kami melakukan semua proses pengolahan kayu disini,” kata Manager R&D, Pak Kawabe Dwi Hatmojo. “Kami mulai dari proses penebangan kayu, penyortiran material di tempat penebangan, pemotongan, lalu pengeringan bagian kayu, serta produksi komponen. Kemudian, kami lakukan proses perakitan, coating (pelapisan), dan pengemasan.”
Perjalanan 20 tahun sejarah perusahaan, Bogowonto Primalaras telah memiliki segudang pengalaman dalam pengolahan kayu tropis. Pabrik ini mulai dari pengolahan kayu Bangkirai yang diproses pada tahun 2001 dan secara bertahap menambah jenis bahan baku kayu lokal lainnya yakni dari pohon Meranti, Kempas, Merbau, Ek Putih, Pinus, Jati, Kenari, dan Alder. Spesies pohon ini sangat terkenal di seluruh dunia oleh karena tekstur padat tanpa adanya rongga dan inklusi, yang mana sangat esensial dan penting dalam proses konstruksi pintu yang masif. Bahan kayunya juga sangat tahan lama, tahan terhadap pembusukan dan serangga, dan beberapa jenis seperti kayu Jati, misalnya, yang tidak mudah terbakar, adalah kunci dalam proses manufaktur pintu tahan api.
“Semua kayu yang kami proses berasal dari hutan yang legal dan yang dilestarikan,” penjelasan dari Pak Kawabe.
Untuk mengolah jenis pohon tropis, diperlukan pabrik proses sawmills yang memberikan jumlah produktivitas dan hasil produk yang tinggi sehingga hanya dapat menghasilkan jumlah minimum kayu berkualitas yang dapat diubah menjadi serbuk gergaji.
“Kami awalnya mendengar tentang Wood-Mizer dari internet,” ucap Pak Kawabe. “Kemudian kami menemukan beberapa informasi di Youtube. Dan kami mulai beralih belajar dari pengalaman tim partner kami yang telah mengoperasikan peralatan Wood-Mizer.”
“Kami sadar bahwa Wood-Mizer ini memiliki sejarah yang bagus. Saya juga merasa bahwa kualitas Wood-Mizer ini bagus, dan jangkauannya lebih luas dibandingkan kompetitor.” jelas Pak Kawabe.
“Berdasarkan informasi yang kami kumpulkan, kami memutuskan bahwa pabrik pengolahan kayu Wood-Mizer LT40 dan SVS band Sawmills adalah alat pilihan terbaik untuk proses produksi kami.”
Wood-Mizer, yang dibangun pada tahun 1982, adalah pemimpin dalam teknologi produk band blade sawmill di dunia. Pusat manufaktur di Amerika Serikat dan Eropa telah memproduksi lebih dari 100.000 pabrik sawmills yang saat ini beroperasi di 6 benua.
Bagian signifikan dari mesin ini adalah model LT40 Sawmill. Apa yang membuat LT40 Sawmill sangat spesial?
“Teknologi thin-kerf nya!” - Representatif Wood-Mizer di Indonesia, Bapak Richard Soegitano dan Bapak Kenny Rahardo, menjawab dengan satu suara.
“Wood-Mizer sawmill menggunakan blade atau bilah narrow band sawmill yang dapat menghasilkan garitan pada kayu setipis 2mm. Artinya, apabila hal ini dibandingkan dengan metode sawing lainnya, Anda dapat menghasilkan produk lebih banyak dengan jumlah serbuk gergaji lebih sedikit dari setiap batang kayu.” jelas Kenny Rahardo.
“Kami meningkatkan hasil satu papan lagi per kayu, mengingat tingginya harga kayu tropis, ini merupakan penghematan yang signifikan bagi Bogowonto Primalaras,” tambah Kenny Rahardo.
“Mereka memilih LT40 Remote Horizontal band sawmill. Dengan mesin ini, satu operator dapat mengontrol semua fungsi dari ruangan kontrol yang terpisah. Kontrol remote sangat berdampak positif bagi keseluruhan produktivitas sawmill karena operator dapat bekerja dengan lebih nyaman dan tidak terlalu lelah,” ucap Kenny Rahardo.
“Kami memotong kayu gelondongan menggunakan LT40, kemudian kami potong pinggiran kayu nya dengan menggunakan SVS vertical sawmill,” jelas Pak Kawabe. “Kami melihat bahwa dengan alat Wood-Mizer sawmills, kami mendapatkan kualitas kayu yang baik dan hasil yang banyak.”
Stok kayu selama pengerjaan beberapa jam disimpan di lemari khusus kayu dekat mesin LT40 sawmill, dan dengan bantuan mesin tangan hidrolik, tumpukan kayu dapat dipindahkan satu per satu ke sawmill bed. Setelah itu, operator, menggunakan kontrol sistem hidrolik, menyelaraskan kayu dengan bantuan log leveling toeboards (papan perata kayu), dan mengamankan nya menggunakan central clamp. Ketebalan papan yang dibutuhkan dapat diprogram di panel kontrol menggunakan sistem elektronik Setworks. Operator menyalakan mesin motor, dan bagian kepala sawmill mulai memotong satu bilah papan dari batang kayu tersebut. Ketika kepala sawmill kembali, alat ini melepaskan papan dari sawmill bed. Operasi berlanjut hingga potongan kayu benar-benar telah terpotong.
"Most importantly, from a safety standpoint, using Wood-Mizer machines helps us keep our employees healthy and safe," emphasizes Mr. Kawabe. "Wood-Mizer makes state-of-the-art equipment which is much safer than traditional sawmills. As for after-sales service, there are no problems at all. The local Wood-Mizer office continues to cooperate with us actively."
Wood-Mizer manufactures not only equipment but also sawmill blades and cutting tools. Since both sawmills at Bogowonto use narrow band blades, they operate their own blade maintenance with a Wood-Mizer blade sharpener and tooth setter. For sawing tropical hardwoods, the company offers a special blade with a 4/34 tooth profile and blades with 7/34, 7/39, and 7/47 profiles designed to cut dense hardwoods on sawmills with powerful motors. Generally, when processing hardwoods, the tooth set 'left-right-straight' should be minimal. The right and left teeth are for cutting wood, while the straight tooth removes the sawdust from the kerf.
Pabrik Wood-Mizer tidak hanya memproduksi peralatan namun juga sawmill blades dan alat pemotong (cutting tools). Karena kedua pabrik sawmills di Bogowonto menggunakan narrow band blades, mereka mengoperasikan pemeliharaan blade mereka dengan mesin sharpener Wood-Mizer dan tooth setter. Untuk memotong jenis kayu keras tropis, perusahaan menawarkan blade spesial dengan profil tooth 4/34 dan blade dengan profil 7/34, 7/39, dan 7/47 yang dirancang untuk menebang kayu keras padat di sawmill dengan mesin motor yang bertenaga penuh. Umumnya, ketika mengolah kayu keras (hardwoods), susunan posisi tooth blade ‘kiri-kanan-lurus’ harus minimal. Posisi teeth kanan dan kiri ada untuk memotong kayu, namun ketika posisi straight atau lurus untuk menghilangkan serbuk gergaji dari kerf.
“Saat ini, kapasitas pabrik sawmill kami adalah sekitar 20 kubik meter per hari, yang mana ini adalah kapasitas optimal yang diperlukan untuk memproduksi 25.000 pintu per bulan.”
“Salah satu keunggulan PT Bogowonto Primalaras adalah kami selalu memprioritaskan kualitas produk,” jelas Pak Kawabe. “Pabrik kami sudah bersertifikasi ISO 9001-2015 dan memperoleh kayu dari kursus bersertifikat SLVK dan FSCⒸ. Kami akan mempertahankan standar high-quality ini.”
“Kedepannya, PT Bogowonto Primalaras berencana untuk lebih berinovasi lagi di bidang manufaktur. Kami akan mengotomatiskan semua operasi proses dan meningkatkan efisiensi.”
Sebagai negara terbesar keempat di dunia terkait populasi dan 60% wilayahnya adalah hutan dengan spesies pohon berkualitas, Indonesia telah mencapai kemajuan dalam beberapa dekade terakhir dalam pengembangan pengelolaan kelestarian hutan jangka panjang. Pabrik woodworking yang menggunakan inovasi dan peralatan yang efisien, seperti Bogowonto Primalaras, melakukan bagian mereka untuk mempertahankan kekayaan hijau Indonesia, yang pada kenyataannya merupakan bernilai bagi planet bumi.
***
